Jadwal kunjungan yang hanya sebulan sekali menjadi momen yang sangat dinanti. Khususnya untuk santri baru yang berpisah dengan orang tua untuk pertama kali. Pemberitahuan jadwal kunjungan di grup wli santri disambut dengan antusias oleh orang tua (wali) santri. Melalui pemberitahuan tersebut pengasuh santri juga mempersilakan orang tua untuk berbagi cerita, cinta, & motivasi untuk ananda juga meluangkan beberapa menit untuk tilawah minimal 1 halaman bersama ananda.

Pemberitahuan tersebut ditutup dengan do’a “semoga Allah berkahi kebersamaan kita dengan menghormati anak-anak kita yang tersimpan Al-Qur’an didalam dadanya. Aamiin ya robbal alamin. Semoga kebersamaan dengan ananda menjadi waktu yang berkualitas serta diberkahi Allah. Jazakumullah khairan.”
Sama antusiasnya dengan orang tua, santri pun telah mempersiapkan “surat cinta” (begitulah orang tua mereka menyebutnya di story wa mereka). Surat cinta yang berisikan keperluan yang ingin mereka minta bawakan saat kunjungan, juga mereka awali dengan memberikan kabar kepada orang tua dan bercerita serta menyampaikan ucapan terimakasihnya.


Malam hari notifikasi pesan di grup wali santri kembali masuk,
“Assalamu’alaikum ustadz ustadzah, ulun banyak minta ma’af jikalau sewaktu menjenguk tadi ada perilaku atau perbuatan yg kurang berkenan dihati. Banyak minta halal minta ridha.” Pesannya tulus.
Pesan itu direspon positif oleh ustadzah,
“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, mudah-mudahan setelah dikunjungi dan mendapatkan nasehat serta motivasi dari orang tua/ keluarga, para santri menjadi lebih semangat di pondok.”
Sangat tampak haru dan bahagia orang tua saat menjenguk anaknya, terlebih di kesempatan yang hanya sebulan sekali ini, mereka bisa membaca Al-Quran bersama dengan buah hati.Berpisah sementara untuk cita-cita dan harapan mulia.
Saat santri mengumpul jurnal syukur dalam kegiatan halaqah Qur’an, mereka juga menyertakan tulisan nasehat/motivasi yang disampaikan orang tuanya. Ustadzah yang membacanya turut terharu dan tersenyum, serta mengaminkan do’a-do’a tulus itu.


Kepala Pondok Putri Batola (Norlatifah, B.Sc.,CEQ)
Tinggalkan Balasan